Postingan

Gambar
LEGENDA BATU SUMONG           Pada zaman dahulu  hiduplah pasangan suami isteri, Ki Sumorejo dan Nyi Sumorejo. Pasangan petani dan juga tokoh  masyarakat tersebut memiliki dua orang anak. Si sulung bernama Ganang  yang  berusia 3 tahun. Sedangkan adiknya masih berumur beberapa bulan. Sehari-hari keluarga ini banyak beraktivitas di huma atau sawah  tadah hujan  kepunyaan mereka yang cukup luas.         Suatu hari, seperti biasa mereka pergi ke huma. Ki Sumorejo berangkat lebih dahulu  membawa sapinya untuk membajak sawah. Begitu  sampai, Ki Sumorejo menambatkan sapinya  pada tonggak  yang terpancang di depan sebuah batu besar. Kemudian dia bersemedi di sekitar lokasi batu itu dan setelah beberapa saat berselang, barulah dia  mulai bekerja. Sedangkan Nyi Sumorejo menyusul, datang belakangan.  Dia mengendong anak bungsunya, sementara ...

BABAD SIDOLEREN

Gambar
BABAD SIDOLEREN Pangeran Jayakusuma putra Prabu Brawijaya dari Majapahit akibat kesalahannya diusir dari negerinya. Maka bersama adindanya Ni Galuhwati pergi meninggalkan Majapahit menuju kearah barat. Setelah berjalan berhari-hari, mereka menaiki bukit menuruni lembah, melewati hutan belantara, menyeberangi sungai bertemu binatang buas bermacam-macam, namun semuanya itu dapat dilaluinya dengan baik. Maka akhirnya sampailah ke daerah Bagelen, yang berbatasan dengan tanah Sunda. Apabila lelah maka mereka beristirahatlah, apabila lapar mereka membeli makanan dari pendududk yang dilewatinya, apabila  melewati hutan , maka buah-buahanlah yang mereka makan, kadang bertemu rusa ataupun unggas, mereka tagkap dan mereka makan setelah dibakar. Di suatu daerah mereka berhenti, saaat itu Ni Galuhwati yang masih berusia anak-anak meminta minum. Pangeran Jayakusuma mencari sumber air minum namun tiada bertemu, rumah pendudukpun jauh. Kemudian diturunilah lembah dan di sana dengan...

KISAH NAGA BATU SUMONG

Gambar
KISAH NAGA BATU SUMONG (Curug Sido Asri dan Batu Sumong) Dusun Munggangsari pada jaman dahulu masih berupa hutan belantara, masih banyak hewan-hewan buas yang berkeliaran. Bahkan ada seekor binatang seperti komodo, orang-orang menyebutnya naga. Sehingga karena angkernya seakan-akan janmo moro janmo mati . Artinya siapa saja orang yang masuk tentu akan mati dimakan oleh penghuninya. Di alas atau hutan tersebut tumbuhlah serumpun pohon bamboo lumrah sebagaimana pohon bambu pada umumnya. Tiada bedanya dengan bambu-bambu yang suka dipakai orang untuk keperluan dan kerajinan. Namun pada jaman dahulu ada keanehan pada rumpun bambu itu. Kata orang-orang tua dahulu, ada beberapa orang penduduk Sidoleren yang akan menebang beberapa bambu guna dipergunakan membuat peralatan rumah tangga. Dengan beramai-rama mereka menebang bambu-bambu itu dengan parang. Batang-batang bambu yang telah itupun rubuhlah. Setelah cukup banyak batang bam...